Blog

Petisi Kembali Timbul, Ini 5 Poin Utama Warganet Menolak Snowdrop

snowdrop

Snowdrop awal kali disiarkan pada 18 Desember 2021 serta jadi salah satu drama Korea sangat dinantikan akhir tahun ini. Drama Korea garapan sutradara Jo Hyun Tidak ini menggaet Jung Hae In serta Jisoo BLACKPINK selaku pemeran utama.

Saat sebelum formal disiarkan, Snowdrop sudah mencuri atensi banyak pihak sebab alur ceritanya dikhawatirkan menyimpang dari sejarah pergerakan Korea Selatan. Banyak warganet Korea menolak penayangan Snowdrop semenjak dini.

Mereka mengajukan petisi pembatalan awal ke Blue House pada Maret 2021 serta ditandatangani nyaris 100 ribu orang. Dikala itu, pihak penciptaan Snowdrop berupaya menenangkan warganet dengan menjanjikan alur cerita hendak hadapi penyesuaian.

Sehabis penayangan episode awal, warganet Korea mengklaim bila pihak penciptaan Snowdrop tidak menepati janji mereka serta petisi baru kembali timbul. Petisi kedua sudah ditandatangani sampai 200 ribu orang.

Apa sesungguhnya poin utama dari pembatalan penayangan Snowdrop? Mengutip dari Xportsnews. com, cek kenyataannya di dasar ini.

1. Pihak penciptaan Snowdrop tidak menepati janji

Petisi Kembali Timbul, Ini 5 Poin Utama Warganet Menolak SnowdropHancinema. com

Seseorang pemohon yang mengunggah petisi pembatalan Snowdrop di portal Blue House mengatakan kalau regu penciptaan drama tidak menepati janji mereka tentang penyesuaian alur cerita.

Awal mulanya, regu penciptaan Snowdrop menjanjikan tidak terdapat adegan pergerakan demokratisasi Korea Selatan serta berfokus pada cerita romansa antara wujud pria serta wanita muda yang jadi korban.

Tetapi, dikala episode awal disiarkan, warganet Korea kecewa regu penciptaan sebab menayangkan adegan sensitif, ialah aksi penyelamatan pemeran utama wanita terhadap pemeran utama laki- laki, yang dikiranya selaku seseorang aktivis.

2. Pemutaran lagu bernuansa pergerakan aktivis

Petisi Kembali Timbul, Ini 5 Poin Utama Warganet Menolak SnowdropHancinema. net

Tidak cuma menyoroti adegan di Snowdrop, tetapi warganet pula mempermasalahkan musik latar dari drama Korea tersebut. Regu penciptaan memakai musik latar bernuansa pergerakan aktivis pada masa demokrasi di Korea Selatan bertajuk” Dear Pine, Dear Pine” di menit 1: 43 sampai 1: 58.

Lagu tersebut melambangkan penderitaan para aktivis dalam melaksanakan gerakan demokratisasi. Warganet Korea tidak bisa menerima bila lagu tersebut digunakan selaku musik latar buat seorang yang memerankan kepribadian mata- mata pada tahun 1980- an.

3. Terprediksi mengganggu nilai gerakan demokratisasi

Petisi Kembali Timbul, Ini 5 Poin Utama Warganet Menolak SnowdropHancinema. net

Seseorang pemohon petisi pula mengatakan sepanjang gerakan demokratisasi terjalin di Korea Selatan, terdapat banyak korban yang tersiksa serta terbunuh sebab tertuduh selaku mata- mata tanpa bawah.

Sebagian di antara lain terdapat yang masih hidup sampai di kala ini. Pasti saja, menayangkan

Snowdrop dengan alur cerita yang rancu bisa mengganggu nilai gerakan demokratisasi Korea Selatan serta kembali membuka cedera lama untuk para aktivis yang berjuang di tahun tersebut.

4. Tersiarkan di aplikasi streaming global

Petisi Kembali Timbul, Ini 5 Poin Utama Warganet Menolak SnowdropHancinema. net

Warganet Korea Selatan pula merasa prihatin dengan perilaku regu penciptaan Snowdrop, yang ikut menayangkan drama berjudul sejarah kelam Korea Selatan di aplikasi streaming global, sehingga bisa tertonton oleh banyak penggemar di segala dunia.

Bila Snowdrop terus tersiarkan tanpa alur cerita yang pas, hingga terkhawatirkan pemirsa di bermacam negeri mendapatkan sudut pandang yang salah menimpa sejarah pergerakan demokratisasi Korea Selatan.

5. Dikira menodai perjuangan aktivis

Petisi Kembali Timbul, Ini 5 Poin Utama Warganet Menolak SnowdropAllkpop. com

Si pemohon menuturkan kalau demokrasi Korea Selatan tidak mereka dapatkan secara free, melainkan mereka peroleh dari penderitaan, pengorbanan, serta perjuangan banyak pihak tidak bersalah.

Sehabis 30 tahun terjalin, timbul drama yang terprediksi mengganggu nilai gerakan demokrasi Korea Selatan. Pasti saja, penayangan drama ini wajib mereka hentikan serta industri penyiaran terharapkan bisa memikirkan intensitas warganet dalam memandang pergetaran sejarah di drama Korea Snowdrop.

Petisi kedua pembatalan Snowdrop sudah tertandatangani lebih dari 200. 000 orang serta terus meningkat sampai tutup pada 18 Januari 2022. Tidak cuma itu, warganet Korea meminta supaya pemirsa Snowdrop Internasional tidak turut campur dalam urusan sejarah mereka.

Duh, menyangkut urusan sejarah negeri memanglah rumit. Mudah- mudahan saja penayangan Snowdrop tidak bernasib sama dengan Joseon Exorcist, ya. Jika kalian sendiri, telah menyaksikan episode awal? Gimana tanggapanmu terkait drama Korea Snowdrop?

Jangan lupa cek katalog tas Pac Up kami hanya di website ini dan juga Tokopedia Pac Up Official Store.

Sumber: popbela

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *